Profil Desa Dewi

Ketahui informasi secara rinci Desa Dewi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Dewi

Tentang Kami

Profil Desa Dewi, Bayan, Purworejo. Mengupas mendalam potensi agraris, geliat peternakan, tata kelola pemerintahan, serta dinamika sosial-budaya masyarakat yang komunal dan religius di salah satu desa subur di Purworejo.

  • Lumbung Pangan Agraris

    Sektor pertanian, dengan komoditas utama padi di lahan subur, merupakan fondasi ekonomi yang kokoh dan penopang utama ketahanan pangan bagi mayoritas warga desa.

  • Potensi Peternakan Terpadu

    Selain pertanian, sektor peternakan (terutama kambing dan unggas) berkembang sebagai pilar ekonomi komplementer yang mendukung sistem pertanian berkelanjutan.

  • Komunitas Guyub dan Religius

    Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat dengan semangat kebersamaan (guyub) dan nilai-nilai religius, menjadi modal sosial yang kuat dalam setiap sendi pembangunan.

XM Broker

Desa Dewi, sebuah wilayah agraris yang terletak di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan wajah desa yang tenang dan produktif dengan sektor pertanian sebagai tulang punggung utamanya. Di balik namanya yang anggun dan sarat makna, tersimpan semangat kerja keras masyarakat petani serta kekayaan sosial-budaya yang komunal dan religius. Desa ini menjadi representasi dari ketangguhan desa-desa lumbung pangan yang secara konsisten menjaga stabilitas ekonomi dan sosial melalui optimalisasi potensi alam.

Geografi dan Kondisi Demografis

Secara geografis, Desa Dewi berada di kawasan dataran rendah yang subur, sebuah karakteristik khas wilayah agraris di Purworejo. Luas wilayah Desa Dewi tercatat sekitar 1,15 kilometer persegi atau setara dengan 115 hektare. Mayoritas lahannya merupakan hamparan persawahan irigasi yang menjadi pemandangan utama, diselingi oleh permukiman penduduk yang tertata dengan asri di sepanjang jalan-jalan desa.Berdasarkan data kependudukan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, jumlah penduduk di Desa Dewi mencapai 2.015 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 1.752 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Desa Dewi merupakan komunitas yang cukup padat dengan dinamika sosial yang aktif.Desa Dewi memiliki batas-batas wilayah administratif yang jelas, yang mendukung interaksi sosial dan ekonominya dengan desa-desa tetangga:

  • Berbatasan dengan Desa Botorejo.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Banyu Urip dan Kecamatan Purworejo.

  • Berbatasan dengan Kecamatan Purworejo.

  • Berbatasan dengan Desa Bringin.

Lokasinya yang berdekatan dengan pusat pemerintahan kabupaten memberikan keuntungan dalam hal aksesibilitas, baik untuk pemasaran hasil bumi maupun akses terhadap layanan publik yang lebih luas.

Sejarah "Dewi" dan Tata Kelola Pemerintahan

Nama "Dewi" memiliki nuansa yang anggun dan luhur. Dalam konteks budaya Jawa, "Dewi" merujuk pada sosok perempuan yang dihormati atau dewi dalam mitologi. Menurut narasi lokal, penamaan ini kemungkinan besar tidak terlepas dari keberadaan tokoh perempuan yang sangat dihormati atau berpengaruh pada masa pembentukan desa. Legenda atau cerita rakyat mengenai tokoh inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama desa, sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan jasa-jasanya.Saat ini, sistem pemerintahan Desa Dewi berjalan secara modern dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Roda pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa didukung oleh jajaran perangkat desa yang kompeten, yang meliputi Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur) di berbagai bidang (keuangan, perencanaan dan umum), serta para Kepala Dusun (Kadus) yang menjadi ujung tombak pelayanan di tingkat lingkungan.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berperan aktif sebagai lembaga legislatif yang menyuarakan aspirasi masyarakat serta mengawasi kinerja pemerintah desa. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), dilaksanakan secara transparan. "Prioritas kami adalah memastikan setiap program pembangunan, terutama yang menyentuh hajat hidup orang banyak seperti perbaikan saluran irigasi dan jalan usaha tani, dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran sesuai hasil musyawarah bersama warga," jelas seorang perwakilan pemerintah desa.

Perekonomian Desa: Pertanian dan Peternakan sebagai Pilar Utama

Pilar utama yang menopang perekonomian Desa Dewi merupakan sektor pertanian. Hamparan sawah yang luas dan subur menjadi sumber mata pencaharian bagi mayoritas penduduk. Dengan dukungan sistem irigasi yang cukup baik, para petani dapat menanam padi secara intensif, sering kali mencapai dua hingga tiga kali masa panen dalam setahun. Produksi padi dari desa ini memberikan kontribusi penting bagi ketahanan pangan di Kecamatan Bayan dan Kabupaten Purworejo.Selain padi sebagai komoditas utama, sebagian petani juga membudidayakan palawija seperti jagung dan kedelai sebagai tanaman selingan. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur-mayur dan buah-buahan juga menjadi praktik umum untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan sumber pendapatan tambahan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa ini memegang peranan krusial dalam upaya peningkatan produktivitas melalui penyuluhan dan fasilitasi akses terhadap sarana produksi pertanian.Di samping pertanian, sektor peternakan juga menjadi pilar ekonomi komplementer yang signifikan. Banyak rumah tangga petani yang juga beternak, terutama kambing, domba, dan unggas. Peternakan ini tidak hanya berfungsi sebagai "tabungan hidup" tetapi juga mendukung sistem pertanian berkelanjutan. Limbah pertanian dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan lahan pertanian, menciptakan siklus ekonomi yang efisien. Geliat UMKM di bidang pengolahan makanan skala rumahan juga mulai tampak, meski masih dalam skala kecil.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat yang Guyub

Masyarakat Desa Dewi dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan atau guyub. Semangat gotong royong menjadi landasan dalam berbagai aktivitas komunal. Hal ini terlihat jelas dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum secara swadaya, hingga tradisi saling membantu (sinoman) saat ada warga yang menggelar hajatan. Modal sosial yang kokoh ini menciptakan lingkungan yang harmonis, aman, dan suportif.Nuansa religius sangat kental mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat, yang mayoritas memeluk agama Islam. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai pusat peribadatan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan Al-Qur`an (TPA) bagi anak-anak, dan forum silaturahmi. Peringatan hari-hari besar keagamaan selalu menjadi momen yang dirayakan dengan penuh khidmat dan kebersamaan, memperkuat ikatan persaudaraan antarwarga.Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna juga berjalan aktif. PKK menjadi motor penggerak bagi kaum ibu dalam program-program kesehatan keluarga, gizi anak melalui Posyandu, dan pelatihan keterampilan. Sementara itu, Karang Taruna menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan energi positif mereka dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni, hingga sosial-kemasyarakatan.

Infrastruktur dan Pembangunan Terkini

Pembangunan infrastruktur di Desa Dewi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, berkat pengelolaan Dana Desa yang efektif. Akses jalan utama desa dan jalan-jalan lingkungan di permukiman sebagian besar sudah dalam kondisi baik, berupa jalan aspal dan rabat beton. Peningkatan kualitas jalan usaha tani menjadi salah satu prioritas utama untuk memperlancar transportasi hasil panen dari sawah ke pusat pengolahan atau pasar.Dalam hal layanan dasar, hampir seluruh rumah tangga telah teraliri listrik dari PLN. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, masyarakat umumnya mengandalkan sumur gali pribadi yang kualitas airnya terjaga dengan baik. Di bidang komunikasi, jangkauan sinyal telepon seluler dan internet dari berbagai operator sudah stabil, membuka akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat.Fasilitas publik esensial di sektor pendidikan dan kesehatan juga tersedia. Keberadaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) di desa memastikan generasi muda mendapatkan hak pendidikan dasar yang terjangkau. Di sektor kesehatan, kegiatan Posyandu yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan preventif bagi balita dan ibu hamil, berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.Menatap masa depan, Desa Dewi memiliki fondasi yang kuat sebagai desa agraris. Tantangan ke depan adalah meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui inovasi pascapanen dan memperkuat pemasaran. Dengan terus menjaga semangat gotong royong dan mengoptimalkan potensi yang ada, Desa Dewi berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh warganya.